Pages

Sunday, March 11, 2012

PERASAAN VS FIRMAN ALLAH

0 comments

Naaman, panglima raja Aram, pada zaman Elisa, merupakan contoh orang yang tidak cerdas karena lebih memercayai perasaannya ketimbang firman Allah. Dalam Kitab Raja-raja 2, kita diperkenalkan dengan seorang pahlawan tentara. Ia seorang yang gagah perkasa, orang terpandang, sangat disayangi rajanya. Namun orang yang gagah perkasa ini menderita penyakit kusta.
Dalam suatu pertempuran antara pasukan Aram dengan pasukan Israel, orang Aram menawan seorang perempuan dari negeri Israel dan menjadi pelayan pada isteri Naaman. Alkitab tidak menyebutkan nama perempuan itu.
Suatu hari perempuan itu mengungkapkan rasa simpatinya terhadap tuannya yang sakit kusta itu. Ia mengatakan ada seorang nabi Allah di Israel yang dapat menyembuhkan tuannya. Perasaan Naaman pun tergerak. Lalu pergilah Naaman menemui nabi itu minta agar disembuhkan.
Naaman sampai di tempat kediaman nabi itu. Alkitab mencatat, "Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir. Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir? Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati." (2 Raja-raja 5:9-12)
Namun kemudian pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepada Naaman, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir. Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir." (2 Raja-raja 5:13-14).
Kalau saja Naaman mengabaikan nasihat pegawai-pegawainya, barangkali Naaman sudah pulang ke rumahnya tanpa hasil –- penyakitnya belum sembuh total -– itu karena ia lebih mengandalkan perasaan semata. Tetapi berkat dorongan dari para pegawainya, Naaman akhirnya mematuhi perintah nabi itu dan ia pun sembuh total dari penyakit kustanya. Pilihan yang sangat cerdas; ketaatan memberikan hasil –- sembuh, bukan perasaan-prasangka yang menyembuhkannya!
Awalnya Naaman lebih memercayai perasaannya sendiri ketimbang perintah nabi itu –- perintah firman Allah. Perasaannya yang mengatakan air di sungai-sungai di Damsyik lebih baik, bahkan jauh lebih baik daripada air sungai Yordan itu tidak lantas membuat air sungai-sungai di Damsyik lebih baik daripada air sungai Yordan. Perasaan-prasangkanya itu harus dibuang. Perasaannya tidak dapat dipercaya. Hanya bila perasaannya berasal dari atau digerakkan oleh kebenaran ilahi maka perasaan tersebut dapat dipercaya.
Mengandalkan perasaan semata ketimbang firman Allah saat ini tidak akan menyembuhkan seseorang dari "penyakit kusta rohani!" Perasaan yang dapat dipercaya, terjamin, dan benar harus lahir dari kebenaran. Dan Perjanjian Baru mengatakan bahwa kebenaran itu adalah firman Allah. "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran." (Yohanes 17:17).
Sumber: GospelAdvocate Magazine

Saturday, March 10, 2012

Check Up Kesehatan Rohani Anda

0 comments

Check Up Kesehatan Rohani Anda

Oleh: Philip Kuncoro
Kalau di dunia kesehatan fisik kita sering melakukan check up untuk memastikan kesehatan kita, maka di dunia rohani sehausnya kita juga melakukannya. Kali ini kita akan mencoba melakukan check up kehidupan rohani kita.
Ada beberapa pertanyaan yang bisa menguji apakah kesehatan rohani kita baik atau buruk.
Daftar Pertanyaan untuk Mengetahui Kesehatan Rohani
1. Apakah Anda haus akan Allah? -– Mazmur 42:1-2
Tanda pertama seseorang itu sehat rohaninya adalah: ia memiliki kehausan akan Allah. Apa artinya haus akan Allah:
(a) Selalu ingin mencari Allah
Seperti orang haus selalu menginginkan air, orang yang haus akan Allah selalu ingin mencari Allah. Maksudnya, Allah menjadi prioritas dalam hidup orang tersebut.
  • Ia mengawali hari dengan berdoa mencari wajah Allah
  • Ia mengambil keputusan dengan meminta petunjuk Allah dsb.
(b) Hanya Allah yang bisa memuaskan dirinya
Orang yang haus hanya bisa dipuaskan dengan air, bukan yang lain. Demikian juga orang yang haus akan Allah hanya bisa dipuaskan oleh kehadiran Allah dalam hidupnya, bukan yang lain, seperti :
  • Harta benda
  • Popularitas
  • Pangkat/derajat dsb.
2. Apakah hidup Anda dipandu oleh Firman Tuhan?
Secara umum ada 2 pemandu hidup manusia:
(a) Filsafat dunia
Filsafat dunia adalah pandangan hidup yang berasal dari hikmat manusiawi. Misalnya: Untuk kaya, ya harus pelit; Kalau ditampar pipi kiri, ya dibalas menampar pipi kiri.dsb
(b) Firman Tuhan
Orang yang rohani menjadikan Firman Tuhan sebagai panduan hidupnya. Sekalipun nampaknya sangat sulit dilakukan, tapi mereka tetap melakukannya. Misalnya : Ditampar pipi kiri , dikasih pipi kanan ;Lebih senang memberi daripada menerima; Tetap mau mengampuni meskipun disakiti.dsb.
3. Apakah Anda mengasihi orang lain? -– Mat. 5:44
Orang yang sehat rohaninya bisa mencintai orang lain dengan leluasa. Siapa yang harus kita cintai?
(a) Mereka yang baik dengan kita Pertama-tama tentu kita harus mengasihi mereka yang baik dan dekat dengan kita seperti anggota keluarga, teman dan relasi. Kenapa kita harus mengasihi mereka? Ya, kaena mereka juga mengasihi kita!
(b) Mereka yang "sulit" Tapi kita juga harus "berani" mengasihi sesama kita yang memiliki "kepribadian yang sulit". Yaitu mereka yang suka menjadi biang onar, bang rusuh, suka bergosip, bahkan mereka yang memusuhi kita. Tuhan Yesus memberi teladan dengan mendoakan orang-orang yang menyalibkanya, ketika Ia tergantung di salib!
4. Apakah Anda punya keperdulian terhadap kebutuhan orang lain?
William Barclay, ahli perjanjian Baru menyimpulkan bahwa kalau dikalimatkan dalam satu kata, kekristenan adalah : keperdulian! Lalu, bagaimana keperdulian terhadap sesama itu kita wujudkan :
(a) Lewat memperhatikan mereka yang kekurangan, seperti janda-janda, yatim piatu, orang-orang jompo dsb.
(b) Lewat sarana kesehatan dengan mendirikan Rumah sakit dan klinik kristen 
(c) Lewat pendidikan dengan memberikan pendidikan murah kepada yang tidak mampu.dsb.
5. Apakah Anda menyesali dosa-dosa Anda?
Orang yang rohaninya sehat memang masih berdosa, tapi ia segera menyesali dosanya. Ada 3 langkah untuk menyesali dosa dengan tepat:
(a) Mengakui dosa kita
Pertama kita harus berani mengakui dossa kita baik kepada Tuhan, maupun kepada orang yang kita sakiti
(b) Meminta ampun 
Langkah berikutnya adalah meminta ampun/maaf kepada Tuhan maupun orang yang kepadanya kita bersalah.
(c) Mengubah perilaku kita
Setelah melakukan 2 langkah di atas, langkah terakhir adalah merubah perilaku kita yang berdosa. Tanpa perubahan perilaku, penyesalan hanya omong kosong belaka!
6. Apakah Anda merindukan sorga?
Tes terakhir untuk mengetahui kesehatan rohani kita adalah dengan bertanya apakah kita merindukan sorga atau tidak? Orang yang rohaninya sehat akan selalu merindukan sorga sebagai tanah airnya yang sejati. Ia selalu terharu ketika mendengar lagu:
"O…Yerusalem, kita mulia, hatiku rindu kesana. 
Tak lama lagi Tuhanku datanglah, bawa saya masuk sana"
Jangan hanya melakukan check up kesehatan fisik saja, lakukan juga check up kesehatan rohani Anda. Dengan panduan ke 6 pertanyaan di atas Anda akan tahu, apakah rohani Anda sehat atau tidak? Selamat melakukan check up rohani!

sumber :

Tentang Zebaoth Community

0 comments
Komunitas anak-anak Kristen SMUN 11 dan alumni
 

Copyright 2012 All Rights Reserved by Persekutuan Doa Zebaoth